Jakarta, 22 Agustus 2024 – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyambut baik gagasan untuk membentuk Forum Kehumasan Indonesia sebagaimana yang disampaikan oleh Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) saat diterima untuk memperkenalkan Pengurus dan Penasehat APPRI 2024-2027. “Dunia kehumasan serta para praktisinya yang tersebar di seluruh nusantara, saat ini menginduk pada sejumlah organisasi profesi yang berbeda-beda. Dunia kehumasan perlu memiliki wadah lebih besar yang dapat menyatukan mereka semua,” jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi. Saat ini, menurut Menteri, forum adalah bentuk yang menurut saya paling tepat. Melalui forum ini, standar dan etika kerja dapat sama-sama dijaga, wawasan dapat dipertukarkan, dan gerak langkah dapat disatukan. Menteri juga menyatakan bahwa inisiatif semacam ini dapat dilakukan secara bottom-up atau berasal dari aspirasi para pelaku, yang mana akhirnya mendukung prioritas dan tujuan besar Kemenkominfo.
Ketua Umum APPRI, Sari Soegondo mengatakan, “Forum ini juga dapat menjadi platform dimana keilmuan, keterampilan, standar dan kualitas kerja terus ditingkatkan. Sesuai semangat APPRI, para praktisi di seluruh nusantara hendaknya memiliki kemampuan yang setara, seiring dengan dinamika pembangunan nasional dan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat.” Rencana pembentukan forum ini akan melibatkan berbagai organisasi serumpun, yang dimulai dengan penyusunan rancangan model organisasi dan kerangka kerja.
Sebagai salah satu organisasi dalam rumpun komunikasi dan kehumasan, Menteri juga menyetujui Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik secara ex-officio menjadi Pelindung APPRI. Di sisi lain, APPRI juga mengusulkan kepada Kemenkominfo bahwa perlu adanya mekanisme yang memberi kesempatan dan prioritas kepada firma konsultan atau agensi PR milik anak bangsa, untuk mengikuti tender kerja di lingkungan kementerian dan lembaga pemerintah. “Mereka yang tergabung dalam APPRI datang dengan nilai tambah, karena sudah melalui verifikasi oleh asosiasi industri, dikenal reputasinya baiknya, aktif dalam jejaring praktisi, dan umumnya telah mengantongi sertifikasi profesi. Koneksi perusahaan dengan asosiasi industrinya juga akan memudahkan kendali mutu pekerjaan,” imbuh Sari. Menurut APPRI, pendekatan ini dapat membantu melindungi marwah profesi, meningkatkan kredibilitas konsultan lokal, dan tentunya mendorong pertumbuhan usaha.
Pada kesempatan yang sama, APPRI menyerahkan buku “Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa” kepada Menteri. Buku ini merupakan karya istimewa dan bagian dari komitmen APPRI untuk mendokumentasikan dan menggarisbawahi peran strategis public relations (PR) di berbagai zaman, di berbagai sektor pembangunan, dan di berbagai konteks. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi Kementerian Komunikasi dan Informatika, antara lain Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Prabu Revolusi dan Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Media dan Komunikasi Milly Prabawati Achari.
*****
Tentang APPRI
Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) adalah induk organisasi bagi perusahaan Public Relations yang didirikan dan beroperasi di Indonesia. APPRI berdiri kokoh dan tumbuh bersama industri kehumasan Tanah Air sejak 1987, dengan misi untuk menjadikan anggotanya berdaya saing internasional. Saat ini terdapat 60 perusahaan dari seluruh Indonesia yang tergabung sebagai anggota APPRI.
Narahubung:
Bhayu Sugarda, Humas APPRI
No. HP: +62 815-1384-1162
Email: apprisekretariat@gmail.com